Kamis, 24 Mei 2012

ROKET AIR 2




 ROKET AIR

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan membuat roket air, diharapkan mahasiswa dapat:
1.      Membuat model roket air.
2.      Memahami tentang konsep-konsep dan gaya.
3.      Memahami konsep bahwa air dan udara memiliki tekanan.
4.      mengembangkan kreativitasnya dalam memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai.

B.     LANDASAN TEORI
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan udara. Jika dimampatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai energi untuk mendorong sesuatu. Udara yang dimampatkan pada roket air akan mendorong air keluar, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil maka mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus debit air.
Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa meluncur. Komposisi air dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu agar menghasilkan dorongan yang maksimal. Karena besarnya tekanan udara yang dimampatkan harus sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya udara yang dimampatkan cukup untuk mendorong air yang diisikan ke dalam badan roket.

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      2 buah botol seprit, aqua (yang terbuat dari plastik).
2.      1 karet kaki kursi diameter 1,5 cm.
3.      1 dop ban sepeda motor.
4.      1 sterofoam.
5.      Isolasi besar.
6.      Doble tape.
7.      Pisau
8.      Pompa
9.      Air.

D.    CARA KERJA
1.      Siapkan dua botol sprite yang utuh.
a.       Botol a dibiarkan tetap utuh
b.      Botol b dipotong menjadi tiga bagian
2.      Botol b yang telah dipotong direkatkan dengan botol a (Gb. 3).
3.      Potonglah stereofom menjadi 4 bagian  yang berfungsi sebagai penyangga (Gb. 4).
4.      Letakkan stereofom ke badan pesawat (Gb. 5) pandangan dari samping. Pandangan dari bawah (Gb. 6).
5.      Rakitlah dop ban dengan karet (gb. 7).
6.      Penyempurnaan dengan memberi sambungan atas dengan sterofoam yang diruncingkan (Gb. 8). Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:


Gb. 3
 
Gb. 2
 
Gb. 1
 
Gb. 8
 
Gb. 7
 
Gb. 6
 
Gb. 5
 












                                                   




Gb. 9
 
 


7.      Setelah jadi, siapkan peralatan untuk percobaan peluncuran roket.
water-rocket2-oke
 








8.      Sistematisnya seperti tersebut di bawah ini:
a.       Langsung dipompa sampai terlepas dan terbang.
b.      Diberi air ± 0,25 badan pesawat, kemudian dipompa sampai terlepas dan terbang.
c.       Diberi air ± 0,3 badan pesawat, kemudian dipompa.
d.      Diberi air ± 0,5 badan pesawat, kemudian dipompa.
e.       Diberi air ± 0,6 badan pesawat, kemudian dipompa.







E.     HASIL KERJA
No
Jumlah air dalam badan pesawat
Jarak tempuh pesawat (m)
1.
Langsung dipompa
1 m
2.
0,25 badan pesawat langsung dipompa
10 m
3.
0,3 badan pesawat langsung dipompa
15 m
4.
0,5 badan pesawat langsung dipompa
18 m
5.
0,6 badan pesawat langsung dipompa
20 m

F.     PEMBAHASAN
1.      Roket yang tidak berisi air jarak tempuh atau jarak luncurnya sangat rendah.
2.      Roket yang berisikan air 0,25 atau 1/4 dari badan pesawat sudah nampak ketinggian jarak terbangnya yaitu mencapai ± 10 m.
3.      Roket yang berisikan ait 0,3 atau  1/3 dari badan pesawat mencapai ketinggian ± 15 m.
4.      Roket yang berisikan air 0,5 atau 1/2 dari badan pesawat sudah mulai menurun dengan ketinggian hanya ± 18 m.
5.      Roket yang berisikan air 0,6 dari badan pesawat ketinggiannya ± 20 m.
6.      Titik puncak ketinggian saat perbandingan volume air adalah 1:6 hingga mencapai 20 m.
7.      Setelah badan roket volumenya ditambah lagi melebihi 1/3 dari badan pesawat maka akan terjadi jarak tempuh atau jarak luncur roket akan semakin tinggi.
G.    KESIMPULAN
1.      Perbandingan volume air yang kita isikan dengan tekanan udara yang kita berikan sangat menentukan tinggi rendahnya luncuran roket.
2.      Tekanan udara yang kita pompakan harus disesuaikan dengan volume air agar menghasilkan luncuran yang maksimal.
3.      Berdasarkan percobaan yang kita lakukan , volume air 30% dari volume botol dengan tekanan yang cukup menghasilkan luncuran yang paling baik.
H.    KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Pembelajaran melalui kegiatan praktikum seperti pembuatan roket ini sangat menyenangkan. Bukan hanya materi pelajaran yang di dapat tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa. Melalui percobaan ini kita tahu bahwa barang bekas dapat digunakan untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
2.      Pesan
Kegiatan praktikum pembuatan roket air ini sudah berjalan dengan baik. Semua kelompok dapat melaksanakannya dengan lancar walaupun masih ada beberapa kelompok yang kurang berhasil dalam percobaannya. Mungkin untuk praktikum selanjutnya bisa dilaksanakan lebih baik lagi, dengan persiapan yang lebih matang sehingga percobaan yang dilaksanakan sesuai harapan.

I.       REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta: Erlangga.

Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.



KEGIATAN 2
ALARM BANJIR
Rabu, 11 November 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa  dapat membuat model alarm banjir dengan menerapkan konsep rangkaian listrik.

B.     LANDASAN TEORI
Pembuatan alarm banjir menggunakan konsep sifat-sifat air dimana air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Sehingga jangan sampai kita menempatkan peralatan ditempat yang lebih rendah, juga memanfaatkan sifat benda yaitu terapung, melayang dan tenggelam. Jadi saklar yang kita gunakan adalah benda yang terapung agar bisa menyambung arus.
Konsep lain yang digunakan adalah tentang arus listrik dimana arus listrik dapat mengalir pada raangkaian yang tertutup.  Apabila kutub positif dihubungkan dengan kutub negative dan dihubungkan dengan kabel maka arus akan mengalir. Setiap rangkaian listrik membutuhkan sumber energi yang digunakan dalam praktek anak SD berupa batu baterai yang dirangkai secara paralel.
Apabila dalam suatu konduktor terjadi perpindahan muatan listrik maka timbullah arus listrik. Bila suatu baterai atau generator dipasang pada rangkaian tertutup maka arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif baterai. Arus listrik dalam kawat logam sesungguhnya merupakan aliran elektron, dan arus diasumsikan terjadi dengan arah berlawanan dengan arah gerak elektron.

C.    ALAT DAN BAHAN
  1. Botol plastik
  2. 1 bola pingpong
  3. Lidi kira-kira 20 cm
  4. Papan alas 15 x 30 cm
  5. Seng
  6. Gunting seng
  7. Paku 10 cm
  8. Palu
  9. Bel listrik
  10. 4 buah baerai ( 1,5 V )
  11. Selotip

D.    CARA KERJA
  1. Buatlah penampang air dari wadah bening yang tingginya kira-kira 15 cm
  2. Pasang tiang penyangga, baterai, dan dudukannya pada papan alas seperti pada gambar di atas. Baterai dipasang secara seri.
  3. Buatlah pelampung dengan cara menusukkan lidi yang telah diruncingkan pada bola pingpong.
  4. Letakkan botol plastik dan pelampung pada papan alas. Pasang poros pada penyangga.
  5. Rangkailah empat buah baterai secara seri, dan hubungkan kutub negatif dengan kabel pada ujung lidi pelampung.
  6. Hubungkan kutub positif dengan kabel pada bel listrik yang telah tersedia. Ujung kabel yang lain pada bel listrik dihubungkan dengan kabel pada ujung lidi pelampung.
  7. Isilah botol plastik dengan air sampai kabel pada ujung lidi pelampung menyentuh seng pada penyangga.
  8. Amati apa yang terjadi!





Gambar Rangkaian Alarm Banjir
 
 















E.     HASIL KERJA
      Pada saat botol diisi oleh air, maka akan mendorong pelampung naik dan menyentuh seng pada penyangga, kemudian secara otomatis bel akan berdering terus menerus yang menandakan adanya bahaya banjir yang akan  datang karena bertambahnya volume air.

F.     PEMBAHASAN
Kabel pada lidi dan seng pada penyangga berfungsi sebagai saklar. Ketika wadah diisi air, pelampung mendorong kabel pada lidi sehingga menyentuh seng. Pada keadaan ini, rangkaian menjadi tertutup sehingga mengakibatkan bel berdering.
Pelampung dibuat dari bola pingpong agar terapung dalam air, sehingga mendorong tiang pelampung. Semakin panjang tiang pelampungnya semakin cepat bel berdering.


G.    KESIMPULAN
1.      Alur listrik dapat mengalir pada rangkaian tertutup.
2.      Kabel pada lidi dan seng pada penyangga berfungsi sebagai sakelar.
3.      Ketika wadah diisi air, pelampung mendorong lidi ke atas sehingga lidi akan menyentuh seng yang mengakibatkan bel berbunyi.
4.      Semakin panjang tiang pelampung semakin cepat bel berbunyi.

H.    JAWABAN PERTANYAAN

1.      Mengapa pelampung naik ketika botol plastik diisi air?

      Jawab: Pelampung naik ketika botol plastik diisi air karena mendapat
                   tekanan dari air  yang semakin bertambah

2.      Apakah fungsi pelampung pada alat ini?

      Jawab:  fungsi pelampung pada alat alarm banjir adalah sebagai sebagai
                    pendorong kabel pada lidi sehingga menyentuh seng

3.      Apa yang terjadi pada bel listrik ketika kabel pada ujung lidi menyentuh seng?

      Jawab:  Ketika kabel pada ujung lidi menyentuh seng maka bel listrik akan
                    berdering secara terus menerus yang menandakan peningkatan
                    volume air yang berpotensi untuk terjadinya banjir.

4.      Apa yang akan terjadi jika bola pingpong diganti dengan plastisin?

      Jawab:  Jika bola pingpong diganti dengan plastisin, maka bel tidak akan
                    berdering karena plastisin tidak terapung dalam air, sehingga
                    tidak mampu mendorong tiang pelampung untuk menyentuh seng.

5.      Mengapa ketika ujung kabel pada lidi tidak menyentuh seng, bel tidak berdering ?

      Jawab:  Ketika ujung kabel pada lidi tidak menyentuh seng, bel tidak
                    berdering karena ujung kabel pada lidi berfungsi sebagai sakelar
                    sehingga rangkaian tidak tertutup dan arus listrik tidak mengalir
                    untuk membunyikan alarm.

6.      Bagaimana caranya agar bel cepat berdering meskipun air dalam pelampung naik beberapa cm saja?

      Jawab:  Agar bel cepat berdering meskipun air dalam penampung naik
                    beberapa cm saja adalah dengan cara memanjangkan tiang
                    pelampung (lidi).

I.       KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Pembelajaran melalui kegiatan praktikum seperti pembuatan alarm banjir ini sangat menyenangkan dan berguna sekali dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya materi pelajaran yang di dapat tetapi juga dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa. Melalui percobaan ini kita tahu cara membuat alarm banjir yang sangat diperlukan untuk mengetahui datangnya bencana banjir.
2.      Pesan
Kegiatan praktikum pembuatan alarm banjir berjalan cukup baik. Namun masih banyak yang perlu ditingkatan lagi. Dalam percobaan ini ada beberapa kelompok yang belum bisa melaksanakan percobaan dengan baik seperti alarm yang tidak berbunyi, kesalahan dalam menyusun batu baterai sehingga perlu diadakannya bimbingan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pembuatan rangkaian alarm banjir.

J.      REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.




KEGIATAN 2
SIRINE
Rabu, 4 November 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum pembuatan sirine yaitu mengenalkan kepada mahasiswa tentang alat-alat elektronik dalam bentuk sederhana berupa pembuatan sirine yang dirangkai sederhana dengan pemahaman konsep arus listrik dalam kondisi tertutup maupun terbuka.

B.     LANDASAN TEORI
Pesawat radio, amplifier, tape recorder, sirine, dan pesawat-pesawat lainnya terdiri dari suatu rangkaian alat-alat elektronik tertentu. Masing-masing dari alat tersebut mempunyai bentuk dan sifat satu sama lain yang berbeda.
1.      Penahan (Resistor-weerstand)
Penahan ialah auatu alat yang gunanya untuk mengurangi tegangan atau arus listrik. Di dalam praktek terdapat dua macam penahan, penahan yang dibuat dari lapisan grafit dan penahan berupa gulungan kawat nikkeline. Nilai dari penahan ditulis pada badan penahan. Pada penahan grafit besar nilainya seringkali dinyatakan dengan sandi (code).
Cara membaca sandi penahan yaitu dengan melihat gelang atau lingkaran warna yang masing-masing warna mempunyai arti sebagai berikut:
Foto(130)
 





a.       Coklat    berarti angka 1
b.      Merah     berarti angka 2
c.       Orange   berarti angka 3
d.      Kuning   berarti angka 4
e.       Hijau      berarti angka 5
f.       Biru        berarti angka 6
g.      Ungu      berarti angka 7
h.      Abu-abu berarti angka 8
i.        Putih       berarti angka 9
j.        Hitam     berarti angka 0
Menyatakan perubahan nilai (Toleransi) 10 % berarti perak
Menyatakan perubahan nilai (Toleransi) 5 % berarti emas
Susunan gelang-gelang berwarna diartikan satu persatu menuju ke gelang yang berwarna perak dan emas.
2.      Kondensator
a.       Kondesator Keramik
Kondensator ini mempunyai isolasi dari bahan keramik yang mempunyai diellektrika konstanta tinggi. Kondensator keramik umumnya berbentuk kecil dengan bahan tembaga berbentuk lingkaran kawat kecil, sebagai pelalunya. Pada bentuk yang lain pelalui tersebut dibuat dari lempengan tembaga yang amat tipis.
Foto(134)
Foto(131) Foto(133)
Foto(132)
 




b.      Kondensator Kertas
Kondensator kertas terdiri dari dua gulungan pita logam (stainol), seperti yang dipakai untuk bungkus rokok yang mengkilap. Kedua gulungan tidak berhubungan satu sama lain dan berfungsi sebagai pelalunya. Kondensator jenis ini memakai isolasi dari kertas minyak.
Foto(136)
Foto(135)
 




c.       Kondensator Elektrolit
Kondensator elektrolit umumnya berbentuk tabung dan memakai cairan elektrolit sebagai dielektrikumnya. Cairan elektrolit pada dasarnya bukan bersifat benda isolator, tetapi bersifat pelalu.
Foto(137)
Foto(138)
 




d.      Kondensator Variabel
Kondensator variabel terdiri dari sebuah rangkaian keeping-keping plat logam tipis yang berhubungan satu sama lain. Sebuah rangkaian plat-plat berfungsi sebagai plat negative dan sebuah rangkaian plat-plat lainnya berfungsi sebagai plat positif. Kondensator ini memakai isolasi udara rangkaian plat negative dapat dirubah-rubah dengan jalan memutar sebuah as.
Foto(141)
Foto(140)
Foto(139)
 




e.       Kondensator Trimmer
Kondensator trimmer terdiri dari dua buah keeping plat logam tipis yang terpisah satu sama lainnya dengan isolasi udara. Dengan jalan memutar sebuah sekrup yang ada di kondensator tersebut memakai obeng, alat negatifnya dapat digeser ke luar atau digeser masuk hingga dapat meliputi luas plat positifnya. Dengan demikian kapasitet kondensator dapat diatur atau ditrimmer.

Foto(142) Foto(143) Foto(146)
Foto(144) Foto(145)
 




3.      Diode
Diode dibuat dari dua macam Kristal. Kristal positif dan negative. Bagian positif P disebut anode dan bagian negatif N bernama katode.
Foto(148),Foto(149)
 




4.      Transistor PNP dan Transistor NPN
Transistor terdiri dari tiga buah lapisan dari bahan setengah pelalu P dan N yang dihubungkan secara bersisipan. Dengan demikian ada dua macam jenis transistor, yaitu:
a.       Transistor PNP
Arus bersifat positif sehingga emitornya harus dihubungkan ke plus sumber aliran.
b.      Transistor NPN
Arus bersifat negative sehingga emitornya harus dihubungkan ke min sumber aliran.
Foto(152) Foto(153) Foto(150) Foto(151)
 







C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Komponen sirine 1 bunyi
2.      Solder
3.      Batu baterai
4.      Speaker
5.      Ampelas

D.    CARA KERJA
1.      Ampelas komponen sebelum disolder.
2.      Rangkai komponen-komponen sirine dengan menggunakan solder sesuai dengan tempatnya masing-masing.
3.      Hubungkan rangkaian yang sudah jadi dengan batu baterai dan speaker agar bunyi yang dihasilkan dapat terdengar.
Skema rangkaian Sirene Polisi
 








E.     HASIL KERJA
Setelah komponen disusun berdasarkan tempatnya dengan menggunakan solder dan dihubungkan dengan batu baterai dan speaker akhirnya menghasilkan bunyi yaitu suara burung.


F.     PEMBAHASAN
Sebelum komponen disolder harus diampelas terlebih dahulu supaya sewaktu dipasang mudah menempel (tidak mudah lepas) sehingga rangkaian terpasang dengan baik.



G.    KESIMPULAN
Sirine terdiri dari suatu rangkaian alat-alat elektronik tertentu yang mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda satu sama lainnya. Alat-alat elektroniknya yaitu terdiri dari resistor, kondensator, diode, transistor PNP, dan transistor NPN.

H.    KESAN DAN SARAN
1.      Kesan
Pembelajaran melalui kegiatan praktikum seperti pembuatan sirine ini sangat menyenangkan dan berguna sekali dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya materi pelajaran yang di dapat tetapi juga dapat mengetahui komponen-komponen listrik sehingga dapat membuat sirine, bel listrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Saran
Kegiatan praktikum pembuatan sirine berjalan cukup baik. Namun masih banyak yang perlu ditingkatan lagi. Dalam percobaan ini ada sebagian besar kelompok belum bisa melaksanakan percobaan dengan baik seperti merangkai komponen-komponennya tidak sesuai dengan petunjuk, cara menyolder, sehingga perlu diadakannya bimbingan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pembuatan rangkaian sirine.

I.       REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.
KEGIATAN 3
UJI MAKANAN
(Karbohidrat, Lemak, dan Protein)
Rabu, 25 November 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci mahasiswa dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2.        Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dijadikan sumber karbohidrat.
3.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
4.        Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dijadikan sumber lemak.
5.        Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
6.        Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dijadikan sumber protein.

B.     LANDASAN TEORI
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan. Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Umumnya dimiliki oleh tumbuhan. Tepung atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakan bagian utama dari bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi, dan lain-lain. Keberadaan amilum di dalam bahan makanan diuji dengan pemberian larutan yodium dalam KL. Larutan yodium menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KL akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau biru. Agar perubahan warna itu dapat diidentifikasi hendaknya mengusahakan untuk memilih bahan makanan yang berwarna putih. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaan larutan yodium adalah agar selalu ingat bahwa larutan yodium beracun dan jika terlalu pekat dapat membuat iritasi pada kulit.
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang-kacangan, dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan makanan dalam tubuh. Jadi harus dikonsumsi secara terarur. Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, jadi hati-hatilah jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan seperti bau bulu ayam yang terbakar. Bau tersebut menandakan bau protein yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji sebelum diberi larutan air kapur dulu baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk adanya warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan yang diuji tersebut.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
  1. Lugol/kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
  1. Benedict/fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
  1. Millon/Molisch/Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
  1. Sudan III/etanol/kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak/minyak
  1. Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Uji Karbihidrat

a.       Piring plastik
b.      Pipet
c.       Pisang
d.      Apel
e.       Nasi
f.       Telur rebus
g.      Tahu putih
h.      Margarin
i.        Biscuit
j.        Tepung terigu
k.      Gula pasir
l.        Kentang
m.    Kalium Yodida 0,1 M

2.      Uji Lemak

a.       Piring plastik
b.      Pipet
c.       Kertas payung 10 x 10 cm
d.      Kemiri
e.       Margarin
f.       Wortel
g.      Seledri
h.      Biji jagung kering
i.        Singkong kering
j.        Kacang tanah yang telah dikupas kering
k.      Papaya
l.        Santan
m.    Air
n.      Senter
o.      Lilin
p.      Korek api
q.      Sendok

3.      Uji Protein

a.       Piring plastik
b.      Pipet
c.       Lilin
d.      Alas gelas
e.       Cangkir plastik
f.       Penjepit tabung
g.      Korek api
h.      Sendok makan
i.        Air
j.        Air kapur
k.      Gula pasir
l.        Putih telur direbus
m.    Roti
n.      Tempe
o.      Daging ayam
p.      Tepung terigu
q.      Tembaga sulfat
r.        Bulu ayam
s.       Seledri
t.        Kangkung

D.    CARA KERJA
1.      Uji Karbohidrat
a.       Susun bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik.
b.      Tulis warna setiap bahan makanan pada tabel pengamatan.
 











c.        Tetesi bahan makanan tersebut dengan yodium.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4xZyriaSeUtemw29ko-tm9gtO7_DEAqRednWaonLeVZj0nwoFG3ry8SnpMfECMexR_32krUR-5b5ernSsLzF2m7dQ0Dk7MXM-3USFf_F0Y7K53mgZ63JG-qUo8XgfeGp5X7Qhozem2N4/s320/kalium+iodida.bmp
 




d.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZL3jMGp47ZgfY_6ZSFNEo03PKcuJDFzRrhiyMWd8r7ySwSX4d9GtX6Vv77eBa8mXkW5CV3BDlqolRe4dIe-YQDJB1FgtMOdIgL89eVPW3D6HmVHbSNr0saJHwH3gWcbztiOmPqCKTWY0/s320/hasil+lugol.bmpAmati perubahan warna yang terjadi!




2.      Uji Lemak
a.       Ambil 2 buah kertas payung umuran 10 x 10 cm.
b.      Teteskan air dengan menggunakan pipet di atas salah satu kertas payung.
c.       Teteskan minyak dengan menggunakan pipet di kertas payung yang satunya.
d.      Diamkan selama ±10 menit, amati perubahan yang terjadi pada permukaan kertas.
e.       Ambillah kesepuluh kertas payung, berilah nomor dan jenis bahan makanan (1) Kemiri, (2) Margarin, (3) Seledri, (4) Wortel, (5) Biji jagung kering, (6) Singkong kering, (7) Kacang tanah kering, (8) Pepaya, (9) Santan, dan (10) Susu.
f.       Haluskan kemiri, tekan-tekan di atas kertas payung, diamkan ±5-10 menit, begitu juga dengan bahan makanan yang keras.
g.      Cairkan margarin di atas api lilin dengan menggunakan sendok, teteskan cairan margarin di atas kertas payung, diamkan ±5-10 menit.
h.      Setelah ±10 menit, amati kertas satu persatu. Gunakan senter untuk melihat noda yang ditinggalkan bahan makanan tersebut dan catat hasilnya pada tabel pengamatan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMXVJGEWX8De0NNOSY1rdYZO8ruDjFEzEMPYw6Qt74e9a3N4GoSlJ_B058VJRQgrGM0qO6lcoHmohM-KYiH8guedN0IhQmfTqKCw9MeUhuSQJwI0wcK64tBMujxGVVrjiW3qpRKnmZ4bY/s320/uji+lemak+1.bmp
 




3.      Uji Protein
a.       Melalui Pembakaran
1)      Nyalakan lilin.
2)      Bakarlah bulu ayam di atas lili menggunakan penjepit. Gunakan bau bulu ayam terbakar sebagai kontrol.
3)      Bakarlah satu persatu bahan makanan yang akan diuji.
b.      Menggunakan Tembaga Sulfat
1)      Larutkan 2 sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air.
2)      Letakkan bahan makanan yang akan diuji di atas piring.
3)      Siapkan 2 pipet, yang 1 untuk mengambil air kapur, yang satu untuk mengambil tembaga sulfat.
4)      Teteskan air kapur ±2 tetes pada setiap bahan makanan.
5)      Teteskan tembaga sulfat ±2 tetes pada setiap bahan makanan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixQ1_dYHsqdru-gTepTFHJHc92LXF2wdlT0QiVyulcMyU8ebg6qypqZfDvEN3yrrdGS0pBgmY7_t26m9-L9iNMZhTFzqGRn0PbCdPD_G07gAUP2PXshgZmCYcc9ISoV5vvCMnlEGxlCWk/s320/biuret.bmp
 



6)      Amati perubahan warna yang terjadi!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2-DhoH8GzkX4RVEr0KGDLkoPZaZwoydwCMitHQZ6RqjrnzOIDk-lw1c65YhujrZq5bwEcUknOEziqpzzRgd3fGkCf6Xg-yKfK9K4lNkedFoV4yTxwQMkpOYSuzR1dPOlb-Y8UkU3nGUM/s320/hasil+biuret.bmp
 





E.     HASIL KERJA
Tabel pengamatan Uji Karbohidrat
No
Bahan Makanan
Warna
Sebelum ditetesi yodium
Sesudah ditetesi yodium
1.
Pisang
Kuning
Ungu
2.
Apel
Putih kekuningan
Kuning
3.
Nasi
Putih
Ungu
4.
Telur rebus
Putih
Putih
5.
Tahu putih
Putih kecoklatan
Putih kecoklatan
6.
Margarin
Kuning
Kuning
7.
Biskuit
Coklat
Ungu
8.
Tepung terigu
Putih
Ungu
9.
Gula pasir
Putih kecoklatan
Coklat
10.
Kentang
Kuning
Ungu







Tabel pengamatan Uji Lemak
No
Bahan Makanan
Meninggalkan noda minyak
Ya
Tidak
1.
Kemiri

2.
Margarin

3.
Seledri

4.
Wortel

5.
Biji jagung kering

6.
Kacang tanah kering

7.
Papaya

8.
Singkong

9.
Santan

10.
Susu


Tabel pengamatan Uji Protein melalui Pembakaran
No
Bahan Makanan
Menghasilkan bau seperti bulu ayam
Ya
Tidak
1.
Seledri

2.
Kangkung

3.
Putih telur

4.
Roti

5.
Tempe

6.
Daging ayam









Tabel pengamatan Uji Protein menggunakan Tembaga Sulfat
No
Bahan Makanan
Warna
Sebelum ditetesi air kapur dan tembaga sulfat
Sesudah ditetesi air kapur dan tembaga sulfat
1.
Gula pasir
Putih
Biru
2.
Putih telur
Putih
Biru
3.
Roti
Kuning
Biru
4.
Tempe
Putih
Biru
5.
Daging ayam
Merah
Biru
6.
Tepung terigu
Putih
Biru

F.     PEMBAHASAN
Dalam uji karbohidrat dengan ditetesi menggunakan yodium, bahan-bahan makanan setelah ditetesi dengan yodium berubah warna menjadi hitam. Bahan-bahan makan yang mengandung karbohidrat dalam percobaan yaitu: pisang, nasi, tahu putih, biskuit, tepung terigu, dan kentang. Sedangkan bahan lain seperti apel, putih telur rebus, margarin, gula pasir, setelah ditetesi dengan yodium menjadi berwarna coklat karena tidak mengandung karbohidrat.
Percobaan uji lemak menggunakan kertas. Bahan-bahan dioleskan pada kertas kemudian diamati. Bahan-bahan seperti kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan dan susu setelah dioleskan pada kertas meninggalkan noda yang transparan pada kertas, ini membuktikan bahwa bahan-bahan tersebut mengandung lemak. Seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, pepaya setelah dioleskan pada kertas tidak meninggalkan noda.
Uji protein melalui pembakaran yaitu dengan membakar bahan-bahan. Jika bahan-bahan setelah dibakar menghasilkan bau yang seperti bulu ayam dibakar maka bahan tersebut mengandung protein. Bahan makanan yang mengeluarkan bau seperti bau bulu ayam jika dibakar yaitu: putih telur, roti, tempe, dan daging ayam.
Uji protein yang kedua yaitu dengan menggunakan air kapur dan tembaga sulfat. Jika ditetesi dengan air kapur dan tembaga sulfat maka bahan makanan tersebut akan berubah warna. Bahan makanan yang mengandung protein adalah gula pasir, putih telur, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.

G.    KESIMPULAN
Suatu bahan makanan mengandung karbohidrat jika ditetesi larutan yodium berubah warna menjadi hitam atau biru atau ungu. Setelah dilakukan pengujian , maka bahan makanan yang mengandung amilum/karbohidrat diantaranya: pisang, nasi , tahu putih, biskuit , tepung terigu , dan kentang.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa suatu bahan makanan dapat diuji kandungan lemaknya dengan mengoleskannya pada kertas coklat. Jika setelah beberapa menit bahan makanan meninggalkan bekas pada kertas, maka dapat dipastikan bahan makanan tersebut mengandung lemak. Adapun contoh bahan makanan yang mengandung lemak adalah kemiri , margarin , kacang tanah kering , santan, dan susu. 

 
Bahan makanan yang mengeluarkan bau seperti bulu ayam yang terbakar pada saat melakukan proses pembakaran , maka bahan makanan tersebut mengandung protein. Jika dilakukan dengan menetesi menggunakan air kapur dan sulfat maka bahan makanan akan berubah warna. Contoh bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur , tempe , dan daging ayam.

H.    JAWABAN PERTANYAAN
1.      Jelaskan apa yang dimaksud makanan bergizi?
Jawab: makanan bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air/mineral.

2.      Sebutkan 5 jenis bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat!
Jawab: gandum, nasi, kentang, roti, coklat
3.      Sebutkan 5 jenis bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak!
Jawab: minyak kelapa, kacang tanah, margarin, susu, keju.
4.      Sebutkan 5 jenis bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein!
Jawab: daging, hati, ayam, tempe, tahu.
5.      Apa ciri-ciri dari sumber bahan makanan yang mengandung lemak?
Jawab: bahan makanan mengandung lemak apabila dipegang terasa licin, dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas.

I.       KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Menurut saya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kita terutama dalam kehidupan sehari-hari karena menyangkut kebutuhan kita yaitu makan. Melalui percobaan ini, dapat menambah wawasan kita tentang bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi sehari-hari yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
2.      Pesan
Praktikum uji makanan sudah baik, cara membuktikan bahan makanan mengandung karbohidrat, lemak, dan protein sudah dijelaskan secara rinci. Namun, dalam pelaksanaannya kurang runtut sehingga sedikit membingungkan. Untuk bahan makanannya lebih bervariasi lagi sehingga pemahaman tentang kandungan karbohidrat, lemak, dan protein dalam makanan lebih luas.

J.      REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.



KEGIATAN 4
FERMENTASI
(Pembuatan Tape Ketan dan Tempe)
Rabu, 2 Desember 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan membuat tempe dan tape ketan diharapkan dapat:
1.      Mengidentifikasi proses pembuatan tempe dan tape.
2.      Menjelaskan kondisi untuk membuat tempe dan tape.
3.      Mengelompokkan jenis fermentasi berdasarkan hasilnya.

B.     LANDASAN TEORI
Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol.

1.      Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Reaksinya:
C6H12O6 ————> 2C2H5OCOOH + Energi
                           enzim
Prosesnya:
a.          Glukosa      ————>     asam piruvat (proses Glikolisis)
                          enzim
C6H12O6  
————>      2 C2H3OCOOH + Energi

b.         Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
      2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
                                            piruvat
                                       dehidrogenasa
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat:
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.

2.      Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana, karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya:
a.          Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
b.         Dekarbeksilasi asam piruvat.
     Asampiruvat   asetaldehid + CO2.
                piruvat dekarboksilase  (CH3CHO)
c.          Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2      2 C2HsOH + 2 NAD.
                                    alkohol dehidrogenase
                                    enzim
Ringkasan reaksi:
      C6H12O6 ———> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

3.      Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi:
                                            aerob
C6H12O6
——> 2 C2H5OH ————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
            (glukosa)              bakteri asam cuka asam cuka

C.    ALAT DAN BAHAN

1.      Pembuatan Tape
a.       Peralatan memasak
b.      Daun pisang
c.       Beras ketan
d.      Ragi tape
2.      Pembuatan Tempe
a.       Peralatan memasak
b.      Daun pisang
c.       Kedelai



D.    CARA KERJA
1.      Pembuatan Tape
a.       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1CVroH7FgRWlWzWjgsey6fcwFmY_RTxixvuLIaJoHupdLDxlTB7vNZu2iENzQ_QB0sj6Fqwh8rpZSl7A4fWGcDURg82JsSh8wCcamlL6ZH_uxIBPPUVs-g_P7IEa3zCpPAD7qyLq0hcw/s320/Tape+Ketan1.jpgSiapkan semua peralatan yang digunakan untuk membuat tape dalam keadaan bersih dan kering.



b.      Ketan direndam selama semalam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioffxLEGYPB0IScxbbmKDC65zr22NTlITcS2HTj1q3X0IUQL7dwcBsP2lhOMsAUnc3tf8Da1m5U5AT1B4sAknKaDg52WWkHKjjzibPsJwO2-2GD1mZO3GEziCPMuPePQRAZgQLSBk0TNY/s320/Tape+Ketan2.jpg
 



c.       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFXVZUabCw-8hc6rx6mLoCLNJSM52F5WvVGdMef_hBrWgqmODLaasxFFwpLz6Eq1gAl6OtYPYxfm91_KvWfJ1jWoQUnnR_8N6goTNZKlDWaiz5_n0yG_Y3Hk8oIzM8JrXkUEyI6I7gMvQ/s320/Tape+Ketan4.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYMQtI-QpOLl5jRbgZECddOcJanADFa8OAPkxXfV3N424PYlCA8uEhWhMEBjrwRflK7BC-emE_UxhseSkktq-4GaNDX4Ah_D0lHdjyTQV3y39Du_euigHJH6uAJdo6wM8EtkoGnqH_Yzk/s320/Tape+Ketan3.jpgRendaman ketan dikukus sampai matang.

setelah matang
 
 


d.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxd6tf95BlMSfV2l8Q3OIHnCcTXlH7QVXbrKWZ7HKQRVs9K9Gq8UKrrRmoDXOJm69NEQe2kvPpyWspmW8zPnANp-e_rvy-PYfXkvEqybVoDKJpDnWJsa2H-6cMEgoXUDIYrEw5-jxWn1A/s320/Tape+Ketan8.jpgKetan yang telah dingin ditaburi ragi tape.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigvwNsiZLG8ZrOrdzv83IcOrtMBlUT9JhJCZGcXdqacI6MotSPcnFAqYiteOqigcscV2LpHFFDgaBAumFwKrKNPYkRdehS7oN4jMCH0_NhVFSmXbsX1W8LzqYEoO9h6opLQqbeIH1u2eE/s320/Tape+Ketan10.jpg
 



e.       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzIElkC8QeveCMKqlBuRol09bp3dw0FkOj_KuXx_FrCupqL-2j6UkhxKN1WcgfVeGxjkdOFhlpjMxDMUWu5hEeDNHrbL7_NrlYd4suQDwgod5IAyuXa00NXsxszgXmP0hnq3Rh7mfJ2PA/s320/Tape+Ketan12.jpgKetan yang telah ditaburi ragi kemudian dibungkus dengan daun pisang atau dimasukkan ke dalam stoples.



f.       Difermentasi selama 3 hari di tempat yang teduh, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selama proses fermentasi berlangsung tutup yang dipakai untuk membungkus tape tidak boleh sering dibuka.
2.      Pembuatan Tempe
a.       Siapkan semua peralatan yang digunakan untuk membuat tempe dalam keadaan bersih dan kering.
b.      Rendam kedelai selama ± 1 malam.
c.       Kedelai direbus, kemudian kulit arinya dikupas, dicuci sampai bersih.
d.      Kedelai yang bersih dibiarkan sampai dingin. Kedelai siap ditaburi ragi tempe.
e.       Kedelai dibungkus dengan daun pisang atau plastik.
f.       tempeDifermentasikan selama 3 hari di tempat yang teduh, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selama proses fermentasi kedelai tidak boleh sering dibuka.














E.     HASIL KERJA
a. Tabel Pengamatan pembuatan tape
Hari ke-
Suhu
Bau
Rasa
Ket.
Awal
33
Bau ketan
Tawar

Akhir
35
Bau alkohol menyengat
Asam


b.      Tabel Pengamatan pembuatan tempe
Hari ke-
Suhu
Bau
Rasa
Ket.
Awal
33
kedelai
Tawar

Akhir
35
Tempe  jadi
Tawar

F.       PEMBAHASAN
1.      Pembuatan Tape
a.       Pada saat mencampur ragi dengan ketan harus rata sehingga proses fermentasinya merata sehingga hasilnya bagus.
b.      Bau yang dihasilkan setelah proses fermentasi sama yaitu bau ketan.
c.       Sebelum ditaburi ragi, rasa ketan masih tawar. Setelah difermentasi rasanya menjadi asam dan menghasilkan cairan yang asam pula.
2.      Pembuatan Tempe
a.       Pada saat mencampur ragi dengan kedelai harus rata sehingga proses fermentasinya merata sehingga hasilnya bagus.
b.      Bau yang dihasilkan sebelum dan sesudah proses fermentasi sama yaitu bau kedelai.
c.       Sebelum dan sesudah fermentasi rasanya juga sama yaitu tawar.

G.  KESIMPULAN
Berdasarkan ada tidaknya alkohol, fermentasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1.      Fermentasi Aerob
Fermentasi dengan alkohol, seperti pembuatan tape ketan.
2.      Fermentasi Anaerob
Fermentasi tanpa alksohol, seperti pembuatan tempe.

H.   KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Menurut saya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Melalui percobaan ini kita tahu bagaimana cara membuat tape dan tempe yang benar. Meningkatkan pemahaman tentang proses fermentasi dengan bantuan ragi, bukan sekedar teori.
2.      Pesan
Praktikum uji makanan sudah cukup baik namun pada saat melakukan percobaan hanya dimulai dari mencampur ragi ke dalam ketan dan kedelai sehingga proses sebelumnya tidak tahu karena tidak dilakukan secara langsung. Dalam pembuatan tape ketan tidak menggunakan gula sehingga rasa yang dihasilkan kurang manis hanya asam.

I.     REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.


Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.




KEGIATAN 5
AMANKAH MAKANANKU
Rabu, 9 Desember 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan percobaan tentang amankah makananku, diharapkan dapat:
1.      Membuktikan kandungan boraks di dalam bahan makanan.
2.      Memilih makanan sehat berdasarkan informasi yang dimiliki.

B.     LANDASAN TEORI
Zat aditif adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud meningkatkan cita rasa, tampilan, daya simpan, dan lain-lain.
Macam-Macam Zat Aditif:
1.      Zat aditif alami
Zat aditif alami adalah zat aditif yang dibuat dari bahan-bahan alami.
  1. Zat aditif buatan
Zat aditif buatan adalah zat aditif yang dibuat dari bahan-bahan kimia.
Macam-macam zat aditif pada makanan, antara lain:
  1. Pewarna
Adalah bahan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.
Contoh :
Pewarna alami: daun suji, kunyit, daun jati, daun pandan
Pewarna buatan: eritrosin, biru berlian
2.      Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
Adalah bahan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma makanan.
Contoh:
Penyedap rasa dan aroma: isoamil asetat, butil butirat
Penguat rasa: MSG
3.      Pemanis buatan
Adalah bahan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan.
Contoh : sakarin, natrium
4.      Pengawet
Adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh:
Pengawet alami: garam, kapur sirih (enjet)
Pengawet buatan: formalin, boraks
5.      Pengemulsi, pemantap dan pengental
Adalah bahan yang dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
Contoh: agar-agar, gelatine, dan gom arab
6.      Pemutih dan pematang tepung
Adalah bahan yang dapat mempercepat proses dan pemutih dan atau pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
Contoh: asam askorbat, kalium bromat
7.      Pengatur keasaman
Adalah yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
Contoh: aluminium silikat
8.      Pengeras
Adalah bahan yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminium amonium sulfat

FORMALIN DAN BORAKS
1.      Formalin
a.       Pengertian formalin
Formalin adalah:
1)      Larutan formaldehid dalam air dengan kadar   antara 10%-  40%.
2)      cairan dalm suhu ruangan, tidak berwarna, bau sangat menyengat, mudah larut dalam air alkohol.
b.      Penggunaan formalin
Formalin digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembsami serangga, dan digunakan di industri tekstil dan kayu lapis.
c.       Pengaruh formalin  terhadap kesehatan
1)      Jika terhirup: rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar             bernapas, napas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
2)      Jika terkena kulit: kemerah-merahan, gatal, kulit terbakar.
3)      Jika terkena mata: kemerah-merahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan.
4)      Jika tertelan: mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma, dan kematian.
2.      Boraks
a.       Pengertian boraks
Boraks adalah serbuk kristal putih, tidak betbau, larut daam air, tidak larut dalam alkohol, PH = 9,5.
b.      Penggunaan boraks
 Boraks dipakai sebagai pengawet kayu, anti septik kayu dan pengusir kecoa.
c.       Pengaruh terhadap kesehatan :
1)      Tanda dan gejala akut :
a)      Muntah
b)      Diare
c)      Merah dilendir
d)     Konvulsi
e)      Depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
2)      Tanda dan gejala kronis
a)      Nafsu makan menurun
b)      Gangguan pencernaan
c)      Gangguan SSP (bingung dan bodoh)
d)     Anemia
e)      Rambut rontok
f)       Kanker
d.      Contoh makanan yang mengandung boraks :
1)      Bakso:
a)      memiliki kekenyalan khas
b)      sangat renyah dan disukai
c)      tahan lama
2)      Kerupuk:
a)      kalau digoreng akan mengembang dan empuk
b)      teksturnya bagus dan renyah       
3.      Dampak Penggunaan Zat Aditif            
a.       Dampak Positif
Jika digunakan pada:
1.      Makanan: Dapat meningkatkan kualitas makanan, artinya memperbaiki bentuk, rasa, dan menjadikan makanan tahan lama.
2.      Bukan makanan:  Pengawet dan antiseptik kayu, membuat tahan lama   benda, dan menghindarkannya dari serangga.
b.      Dampak Negatif  
Dampak negatif penggunaan zat aditif secara berlebihan:
1.      Pemakaian zat pewarna pada kembang gula dan pop corn secara berlebihan menyebabkan anak menderita diare.
2.      Pemakaian garam siklamat menyebabkan kanker dan tumor.
3.      Kelebihan zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit misalnya kanker.
4.      Kelebihan MSG menyebabkan sindrom restauran Cina.
5.      Pewarna sintesis yang berlebihan menyebabkan kasnker kandung kemih/kelainan pada ginjal.

C.    ALAT DAN BAHAN

1.      Pisau
2.      Piring
3.      Kain putih/kain kaos
4.      Pipet
5.      Alat penumbuk/parut
6.      Kunyit
7.      Boraks
8.      Air
9.      Mie kuning
10.  Mie putih
11.  Kerupuk
12.  Bakso
13.  Tahu


D.    CARA KERJA
1.      Kupaslah kunyit, tumbuk atau parut kunyit sampai halus dan beri sedikit air. Bungkuslah kunyit dengan kain putih, lalu diperas untuk memperoleh air kunyit.
2.      Buatlah larutan boraks dengan cara memasukkan sedikit boraks ke dalam satu sendok air.
3.      Campurkan lima tetes larutan kunyit dengan lima tetes larutan boraks. Aduk kedua larutan itu hingga rata dan berwarna merah kecoklatan. Larutan berwarna merah kecoklatan itu dapat dijadikan indikator adanya kandungan borak dalam bahan makanan.
4.      Tumbuklah bahan makanan yang akan diuji hingga alus, dan letakkan di atas piring. Usahakan masing-masing bahan makanan tidak saling bercampur satu sama lain.
5.      Dengan menggunakan pipet, teteskanlah air kunyit ke atas bahan makanan yang telah dihaluskan tadi. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi.
6.      Catatan: Bahan makanan yang berubah warna menjadi merah kecoklatan setelah ditetesi air kunyit diduga mengandung boraks.
7.      Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan!




E.     HASIL KERJA
No
Jenis Bahan Makanan
Kandungan Boraks
+
-
1.
Mie kuning

2.
Mie putih

3.
Kerupuk

4.
Bakso

5.
Tahu


F.     PEMBAHASAN
Bahan makanan yang sehat adalah bahan makanan yang tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh. Seperti boraks atau formalin. Bahan makanan yang mengandung boraks dapat diketahui dengan cara ditetesi air kunyit. Air kunyit mengandung kurkumin yang berfungsi sebagai indikator untuk menentukan adanya kandungan boraks atau tidak dalam di dalam makanan. Pada kondisi asam, kurkumin akan berwarna kuning, dan dalam keadaan basa akan berwarna merah kecoklatan, sehingga air kinyit dapat dijadikan indikator adanya asam basa. Dan booraks bersifat basa, sehingga bila dicampur dengan air kunyit warnanya akan berubah menjadi merah kecoklatan dab membentuk senyawa baru yang disebut dengan borokurkumin. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa makanan yang banyak mengandung boraks adalah mie kuning.

G.    KESIMPULAN
Boraks bukanlah bahan makanan, melainkan bahan pengawet. Boraks adalah suatu senyawa kimia yang dapat menyebabkan rasa gurih dan menimbulkan sifat kenyal pada daging. Boraks sering digunakan untuk meningkatkan rasa gurih, kenyal serta pengawet bahan makanan tertentu seperti mie kuning dan kerupuk.


H.    JAWABAN PERTANYAAN
1.      Bahan makanan manakah yang mengandung boraks?
Jawab: mie kuning dan kerupuk.
2.      Bahan makanan manakah yang tidak mengandung boraks?
Jawab: mie putih, bakso, dan tahu.
3.      Menurutmu, apakah ada cara lain untuk mengawetkan bahan makanan?
Jawab: ada, dengan cara pengasapan, diasinkan, dibuat manisan.
4.      Borak berbahaya bagi tubuh, bahan makanan manakah yang sebaiknya tidak dimakan?
Jawab: mie kuning dan krupuk.

I.       KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Menurut saya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Melalui percobaan ini, dapat menambah wawasan kita tentang bahan makanan yang sehat untuk dikonsumsi sehari-hari. Kita menjadi lebih selektif dalam memilih bahan makanan, dengan melihat ciri-cirinya kita bisa membedakan bahan makanan yang menggunakan pengawet seperti boraks.
2.      Pesan
Kegiatan praktikum sudah berjalan dengan baik, cara membuktikan bahan makanan yang mengandung bahan pengawet sudah dijelaskan secara rinci. Namun dalam pelaksanaannya, kita hanya meneteskan larutan boraks yang sudah dicampur dengan air kunyit sehingga kita kurang paham tentang cara pembuatan larutan tersebut.

J.      REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.


Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.


KEGIATAN 6
RESPIRASI
Rabu, 9 Desember 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan dapat:
1.      Membuat model pernapasan manusia.
2.      Mendemonstrasikan proses pernapasan pada manusia.
3.      Menyimpulkan proses pernapasan manusia.
4.      Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kecepatan pernapasan.

B.     LANDASAN TEORI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Fungsi utama pernafasan pada manusia adalah mengambil oksigen dari luar tubuh dan mengeluarkan oksigen ke luar tubuh. Jika otot diantara tulang rusuk berinteraksi, maka tulang-tulang rusuk akan terangkat dan membesar disertai dengan kontraksinya otot diafragma dan meningkatkan volume rongga dada sehingga memungkinkan jaringan paru-paru mengembang. Ketika paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru menurun. Apabila otot diantara tulang rusuk dan diafragma dalam keadaan relax (tidak berkontraksi) volume rongga dada menurun. Dengan demikian pergerakan pernafasan memasukkan oksigen ke dalam paru-paru dan mengeluarkan karbondioksida.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1.      Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2.      Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu:
1.      Respirasi/Pernapasan Dada
a.       Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut.
b.      Tulang rusuk terangkat ke atas.
c.       Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2.      Respirasi/Pernapasan Perut
a.       Otot difragma pada perut mengalami kontraksi.
b.      Diafragma datar.
c.       Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida/CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia:
1.      Pembuangan CO2 dari paru-paru: H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2.      Pengikatan oksigen oleh hemoglobin: Hb + O2 ---> HbO2
3.      Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel: HbO2 ---> Hb + O2
4.      Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh: CO2 + H2O ---> H2 + CO2
Laju (kecepatan) pernafasan berbeda-beda sesuai dengan usia, menurut Hurkar dan Mathur (1976), laju pernafasan orang dewasa kira-kira 15-20 kali permenit. Selain itu laju pernafasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1.      Suhu tubuh
Kecepatan pernafasan akan meningkat apabila suhu tubuh meningkat.
2.   Kadar oksigen (O)
Bila kadar oksigen di lingkungan rendah laju pernafasan akan meningkat.
3.   Kadar CO dalam darah
Meningkatnya kadar CO dalam darah dapat meningkatkan laju pernafasan. Hal ini dapatterjadi pada orang yang sedang berolahraga.

C.    ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas plastik besar bening diameter ±10 cm         1    buah
2.      Selang plastik berdiameter ±7 mm                        20  mm
3.      Balon                                                                     3    buah
4.      Karet gelang                                                          1    buah
5.      Plastisin                                                                 secukupnya
6.      Gunting                                                                 1    buah
7.      Stopwatch/jam tangan

D.    CARA KERJA
Percobaan 1:
1.      Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
2.      Potong selang plastik menjadi dua dengan panjang 15 cm dan 5 cm.
3.      Tiuplah balon berulang kali sehingga balon menjadi lembek/lemas.
4.      Ikatlah balon yang telah ditiup berulang kali tersebut pada kedua ujung selang plastik yang sudah dipotong tadi dengan menggunakan karet gelang. Ikatlah kuat-kuat sehingga balon tidak mungkin lepas.
5.      Lubangilah alas gelas plastik sesuai dengan besarnya selang plastik.
6.      Masukkan ujung selang plastik yang tidak ada balonnya ke dalam lubang gelas plastik sehingga posisi balon ada di tengah-tengah gelas plastik. Usahakan tidak ada ruang yang memungkinkan udara masuk lewat lubang pada gelas plastik beri plastisin di sekitar lubang dan selang.
7.      Tutuplah permukaan gelas plastik dengan balon yang direntangkan dan ikatlah secara rapih dengan menggunakan karet gelang. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Keadaan normal
 
Balon penutup ditarik
 
Balon penutup ditekan
 
 








8.      Tariklah selang plastik dan amati apa yang terjadi dengan kedua balon yang berada di dalam gelas.
9.      Doronglah plastik dan amati apa yang terjadi.

Percobaan 2:
1.      Lakukanlah kegiatan ini dengan dua orang teman Anda. Satu sebagai pengamat, satu sebagai pencatat waktu, dan satu orang lain yang melakukan kegiatan.
2.      Hitunglah kecepatan dengan menghitung jumlah gerakan napasnya sedang dalam keadaan istirahat selama satu menit, dua menit, dan tiga menit.
3.      Berlari-lari di tempat selama satu menit, kemudian hitung kecepatan pernapasannya selama satu menit. Tulis pada table pengamatan 2.
4.      Beristirahatlah sampai bernapas normal kembali.
5.      Lakukanlah lari-lari di tempat selama dua menit, kemudian hitung kecepatan pernapasannya selama satu menit.
6.      Ulangi langkah nomor 4 dan 5 dengan berlari di tempat selama tiga menit.


E.     HASIL KERJA
Table pengamatan 1
No
Perlakuan terhadap balon penutup
Kondisi balon
Mengembang
Mengempis
1.
Ditarik

2.
Ditekan


Table pengamatan 2
No
Kegiatan
Kecepatan pernapasan
1 menit
2 menit
3 menit
1.
Istirahat
 17 kali
39 kali
55 kali
2.
Berlari-lari di tempat
23 kali
53 kali
80 kali

F.     PEMBAHASAN
1.      Percobaan 1
a.       Pengikatan balon pada selang yang kurang kencang mengakibatkan balon terlepas dari selang.
b.      Lubang antara selang dengan gelas plastik harus ditutup dengan rapat menggunakan plastisin untuk mencegah udara keluar masuk gelas.
c.       Ketika balon penutup ditarik, balon yang di dalam gelas mengembang karena balon terisi oleh udara yang masuk melalui lubang selang.
d.      Sebaliknya ketika balon penutup ditekan balon yang berada di dalam gelas mengempis. Hal ini dikarenakan udara yang berada di dalam balon keluar melalui selang.
2.      Percobaan 2
a.       Kecepatan pernapasan antara laki-laki dan perempuan berbeda.
b.      Intensitas bernapas laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan.
c.       Setelah berlari-lari di tempat kecepatan bernapasnya lebih tinggi.

G.    KESIMPULAN
1.      Ketika balon penutup tidak ditarik, keadaan balon mengempis. Hal ini menandakan bahwa tidak ada udara yang masuk ke diafragma.
2.      Ketika balon penutup di tarik, keadaan balon mengembang. Hal ini menandakan bahwa terdapat udara yang masuk ke diafragma.
3.      Semakin banyak aktivitas seseorang, maka laju pernapasan orang tersebut semakin cepat.

H.    JAWABAN PERTANYAAN
1.      Mengapa ketika balon penutup ditarik kondisi balon mengembang?
Jawab:
Karena balon terisi oleh udara yang tertarik masuk melalui lubang selang.
2.      Apakah kecepatan pernapasan orang pada saat istirahat dan setelah berlari-lari berbeda? Mengapa?
Jawab:
Kecepatan pernapasan orang saat istirahat dan setelah berlari-lari berbeda karena semakin banyak orang beraktivitas semakin banyak udara yang dibutuhkan untuk bernapas.

I.       KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Dengan melakukan percobaan tentang respirasi ini, saya dapat mengetahui proses udara masuk ke dalam tubuh. Ketika kita bernapas udara masuk rongga dada akan mengembang tertarik ke atas, sedangkan jika kita menghembuskan napas rongga dada akan mengecil turun kembali.
2.      Pesan
Percobaan respirasi ini sudah berjalan dengan baik. Namun akan lebih baik dan teratur lagi yaitu untuk langkah-langkah percobaan dijelaskan secara runtut terlebih dahulu, jika perlu ditunjukkan contoh rangkaian yang sudah jadi sehingga lebih memudahkan merangkai dan efisien waktu.

J.      REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.


Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.



KEGIATAN 7
FOTOSINTESIS
(Percobaan Ingenhousz)
Rabu, 16 Desember 2009

A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Dengan melakukan percobaan ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dalam mengamati, menafsirkan hasil pengamatan, merencanakan dan melakukan percobaan, meramalkan, membuat kesimpulan serta mengkomunikasikan pemahaman tentang fotosintesis. Selain itu diharapkan dapat menjelaskan secara rinci hasil percobaan Ingenhousz. Setelah melaksanakan praktikum diharapkan dapat:
1.      Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
2.      Membuktikan bahwa fotosintesis membutuhkan cahaya matahari.
3.      Menuliskan persamaan reaksi kimia pada proses fotosintesis.
4.      Menyimpulkan hasil percobaan Ingenhousz.

B.     LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbon dioksida dan air. Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membran tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan pigmen hijau rumput (grass green pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Klorofil b merupakan pigmen hijau kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau, dan beberapa bakteri autotrof.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan fikobilin. Karotenoid mampu menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan, dan memantulkan cahaya merah, kuning, dan jingga. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga, sedangkan fikobilin banyak ditemukan pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.
Tumbuhan yang berklorofil merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri dengan mengubah senyawa sederhana (karbondioksida dan air) menjadi senyawa kompleks amilum yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lain. Ada 4 unsur utama yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis yaitu klorofil yang umumnya terdapat di dalam tumbuhan yang berwarna hijau, karbondioksida (CO) yang diperoleh tumbuhan dan lingkungannya melalui stomata, air (HO) yang diserap tumbuhan melalui akar atau seluruh tubuhnya bagi tumbuhan air dan cahaya matahari.
Secara singkat reaksi kimia proses fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
cahaya
klorofil
Proses tersebut sebenarnya tidak sesederhana itu, melainkan melaui proses yang panjang dan rumit. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
  1. Intensitas cahaya
      Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
  1. Konsentrasi karbon dioksida
      Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
  1. Suhu
    Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
  2. Kadar air
      Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
  1. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
      Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
  1. Tahap pertumbuhan
      Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

C.    ALAT DAN BAHAN

  1. Hidrilla
  2. Air
  3. Plastik
  4. Ember
  5. Tali
  6. Jarum Suntik
  7. Korek Api


D.    CARA KERJA
  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Masukkan tumbuhan air (hidrilla) dan air ke dalam kantong plastik. Usahakan ikat sekencang mungkin sehingga tidak terdapat rongga udara lagi.
  3. Letakkan sedemikian rupa sehingga salah satu ujung kantong plastik terdapat di bagian atas. Simpan di tempat yang terkena cahaya matahari.
Gambar percobaan jika menggunakan tabung reaksi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYidd9azi7DLYS-6D6-PcP_fU-FQVCT9naQZcPSY-qHtW8ORt_6kBL1dKKyhI5VIyD1hYl0we_rTHhBnIuF2LkSTke7X8fPbdiiVM8sDzP7DHMooL8Drj0aDrC_sWecJ4vEFU02xDGeuw/s320/fotosintesis+3.jpg
 





k
  1. Buat satu set percobaan lagi dan letakkan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari. Amati apa yang terjadi.
  2. Tusukkan jarum suntik ke dalam kantong plastik dan sedot gas yang ada. Siapkan bara korek api, kemudian semprotkan udara yang ada di dalam jarum suntik, amati apa yang terjadi.

E.     HASIL KERJA
Tabel Hasil Pengamatan
Kondisi
Jumlah gelembung udara
Volume air dalam plastik
Gas yang terbentuk
Terkena cahaya matahari
 Lebih banyak
Berkurang banyak
Oksigen banyak
Tidak terkena cahaya matahari
Lebih sedikit
berkurang sedikit
Oksigen sedikit

F.     PEMBAHASAN
1.      Gelembung-gelembung udara (O) keluar dari tumbuhan hidrilla.
2.      Percobaan Ingenhousz yang diletakkan di bawah sinar matahari lebih cepat mengalami penguapan dari pada di tempat yang tidak mendapat sinar matahari.
3.      Permukaan air pada salah satu kantong plastik turun dikarenakan air berubah menjadi uap air.
4.      Pengaruh panas matahari mempengaruhi hasil percobaan Ingenhousz.

G.    KESIMPULAN
Proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari dan air untuk menghasilkan oksigen.

H.    JAWABAN PERTANYAAN
1.      Bagaimana keadaan bara api setelah disemprotkan gas yang ada dalam jarum suntik?
Jawab:
 Nyala bara api semakin besar
2.      Mengapa demikian?
Jawab:
Karena gas yang disemprotkan adalah oksigen sehingga nyala bara api semakin besar.

I.       KESAN DAN PESAN
1.      Kesan
Saya merasa senang mengikuti praktikum fotosintesis (ingenhousz) karena saya dapat membuktikan sendiri bahwa tumbuhan memerlukan cahaya matahari dan air untuk melakukan proses fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen. Selain itu, dengan praktikum ini dapat menambah wawasan saya tentang bagaimana melakukan kerja ilmiah dengan benar.
2.      Pesan
Selama praktikum tidak ada kendala yang berarti, namun masih perlu dibenahi untuk masalah alat dan bahan yang digunakan. Misalnya penggunaan jarum suntik, dalam praktikum ini yang digunakan yaitu jarum biasa sehingga dalam membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dalam proses fotosintesis yaitu oksigen kurang akurat.

J.      REFERENSI
Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.

Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.



KEGIATAN 8
FOTOSINTESIS
(Percobaan Sachs)
Rabu, 16 Desember 2009

A.       TUJUAN
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis:
1.      Memerlukan klorofil dan cahaya matahari.
2.      Menghasilkan karbohidrat (amilum).

B.        LANDASAN TEORI
Fotosintesis yaitu proses perubahan senyawa anorganik menjadi senyawa organik dengan bantuan klorofil dan sinar matahari. Terjadi pada daun yang banyak mengandung klorofil di organel kloropplas dibagian tilakoid  yang  terdiri dari grana dan stroma.
Reaksi fotosintesis :
                                           ☼
6CO+  12H2O                      C6H12O6  +  6H2O  +  6O2
                                      klorofil

Macam percobaan Fotosintesis oleh para ahli:

1.      Engelmann, 1883,  membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Memerlukan cahaya
b.      Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau)
c.       Membebaskan O2
d.      Menggunakan tumbuhan Spirogyra sp dan Bacterium thermo
2.      Gustav Julius von Sachs, 1862, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Memerlukan cahaya
b.      Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau)
c.       Menghasilkan amilum yang diuji dengan larutan iodium.
3.      Jan Ingenhousz, 1779, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Membebaskan O2 berupa gelembung-gelembung udara pada saat terang.
b.      Memerlukan cahaya
c.       CO2 sebagai sumber karbon
d.      Memerlukan kolrogfil (tumbuhan hijau)
e.       Menggunakan tumbuhan Hydrilla veticilata
4.      Joseph Priestley,1772,  membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Mengeluarkan  O2  ke atmosfer  jika tanaman terpapar cahaya
b.      Menggunakan tikus dalam botol yang di tempatkan bersama dengan tanaman.
5.      Babtista van Helmont, 1577 -1644, membuktikan bahwa:
a.       Pertumbuhan tanaman memerlukan air
b.      Mengggunakan tanaman Willow
6.      Robert Meyer, 1842, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Memerlukan energy matahari
b.      Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau)
c.       Terjadi pengubahan energy cahaya menjadi energy kimia.
7.      FF. Blackman, 1905, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Adanya reaksi terang dan reaksi gelap.
b.      Reaksi terang  terjadi di kloroplas  bagian grana dan memerlukan cahaya. Disebut juga dengan proses fotolisis yaitu proses peruraian air. Terjadi pengubahan energy matahari menjadi energy kimia.
            Reaksinya adalah:
                        ☼
2H2O                                           2H+           +          OH-
                   klorofil
(air)                                (ion hydrogen)              (ion hidroksida )

c.       Reaksi gelap terjadi di kloroplas bagian stroma dan tidak memerlukan cahaya, walaupun terjadi pada daerah yang terang. Reaksi gelap disebut juga dengan fiksasi karbondioksida ke dalam daun. Menggunakan energi dari reaksi terang. Membutuhkan enzim-enzim untuk prosesnya.
            Reaksinya adalah:                               E
                 H+                    +          CO2                                         C6H12O6
            (ion hydrogen)          (karbondioksida)                            (glukosa)        
8.      Robert Hill, 1937, membuktikan bahwa fotosintesis:
a.       Kloroplas dalam air membebaskan O2
b.      Memerlukan klorofil (tumbuhan hijau)

Faktor yang mempengaruhi fotosintesis:

1.      Faktor dalam:
a.       Kadar klorofil a (C55H12O5N4Mg) dan klorofil b (C55H10O6N4Mg)
b.      Morfologi daun
c.       Kedudukan daun
d.      Enzim
2.      Faktor luar:
a.       Cahaya
b.      Suhu
c.       CO2
d.      H2O
e.       Garam mineral
f.       O2 (maximum bila O2  ± 20% dalamm atmosfer)

Manfaat fotosintesis:

1.      Membantu metabolisme  tubuh.
      Dalam hal respirasi yang merupakan kebalikan dari proses fotosintesis.
2.      Membantu arus energi.
a.       Berasal dari zat makanan yang tidak dioksidasi.
b.      Disimpan dalam bentuk cadangan makanan yang berupa : zat amilum, sat glukosa, protein dan lipid. Serta dapat disimpan dalam akar, batang, daun, buah dan biji.
c.       Nanti akan berpindah pada hewan dan manusia apabila tumbuhan tersebut dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Disini tumbuhan bertindak sebagai produsen.
3.      Membantu siklus unsur  di alam.
a.       Terjadinya perputaran siklus unsure-unsur yang dihasilkan dari hasil fotosintesis oleh makhluk hidup di alam.
b.      Siklusnya berupa siklus oksigen dan siklus carbon.

Syarat-syarat terjadinya proses fortosintesis:
1.      Tumbuhan berklorofil
2.      Cahaya matahari
3.      Air  tanah (H2O) dan CO2 dari udara
4.      Menghasilkan amilum dan membebaskan O2.

C.       ALAT DAN BAHAN

1.      Daun hijau
2.      Kertas perak
3.      Tungku
4.      Kaki tiga
5.      Spirtus
6.      Tabung reaksi
7.      Gelas ukur
8.      Air
9.      Alkohol
10.  Larutan lugol
11.  Pipet



D.       CARA KERJA
1.      Tutup sebagian daun hijau dengan menggunakan kertas perak.
cahaya matahari
 

                       
2.      Setelah beberapa jam di bawah cahaya matahari, kertas dibuka. Amati perubahan yang terjadi, tulis pada tabel pengamatan 1.
3.      Daun direbus dalam air mendidih ± 30 menit. Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan 2.
 





4.      Daun yang telah direbus dimasukkan ke dalam tabung yang berisi alkohol, kemudian rendam dalam air panas. Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan 3.
 





5.      Cuci daun dengan air panas kemudian tiriskan.
6.      Tetesi seluruh permukaan daun dengan larutan lugol. Tulis hasil pengamatan pada tabel pengamatan 4.
 











E.        HASIL KERJA
Tabel pengamatan 1
Daun Hijau
Warna
Sebelum ditutup kertas perak
Hijau tua
Sesudah ditutup kertas perak
-          Bagian yang ditutup
-          Bagian yang tidak ditutup

Hijau muda  (pucat)
Hijau tua

Tabel Pengamatan 2.
Keadaan
Warna
Air setelah mendidih
Bening
Daun setelah direbus
-          Bagian yang ditutup
-          Bagian yang tidak ditutup

Coklat kekuningan
Hijau kekuningan

Tabel Pengamatan 3.
Keadaan
Warna
Alkohol setelah mendidih
Hijau daun
Daun setelah direndam
-          Bagian yang ditutup
-          Bagian yang tidak ditutup

Kuning
Hijau transparan

Tabel Pengamatan 4.
Keadaan
Warna
Daun setelah ditetesi lugol
-          Bagian yang ditutup
-          Bagian yang tidak ditutup

Kuning
Hijau kehitaman

F.        PEMBAHASAN
1.   Penutupan daun yang kurang rapat dapat mempengaruhi hasil percobaan.
2.   Perbedaan warna daun setelah ditutup kurang begitu jelas hal ini dikarenakan daun yang ditutup terlalu tebal sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama di bawah cahaya matahari.
3.   Daun direbus dalam air tujuannya untuk mematikan sel-sel daun sedangkan direbus dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil.
4.   Lugol dapat digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat.

G.       KESIMPULAN
Proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari dan klorofil untuk menghasilkan karbohidrat (amilum) dan oksigen.

H.       JAWABAN PERTANYAAN
  1. Mengapa bagian daun yang ditutup kertas perak setelah didiamkan beberapa jam di bawah cahaya matahari warnanya berubah?
Jawab:
Karena tidak terjadi proses fotosintesis
  1. Mengapa bagian daun yang tidak ditutup kertas perak setelah ditetesi lugol warnanya berubah?
Jawab:
Karena mengandung karbohidrat (amilum).

I.          KESAN DAN PESAN
1.   Kesan
Dengan melakukan praktikum fotosintesis (sachs) ini saya merasa senang karena saya dapat membuktikan sendiri bahwa tumbuhan memerlukan cahaya matahari dan klorofil untuk melakukan proses fotosintesis sehingga menghasilkan karbohidrat. Selain itu, dengan praktikum ini dapat menambah wawasan saya tentang bagaimana melakukan kerja ilmiah dengan benar.


2.   Pesan
Untuk kegiatan praktikum ini sudah berjalan dengan baik, namun ada sedikit kendala seperti penggunaan tungku minyak tanah yang seharusnya dapat diganti dengan spiritus sehingga tidak menimbulkan kotoran pada dinding gelas ukur. Hal ini juga mengganggu pengamatan tentang warna air setelah mendidih, dan menimbulkan polusi udara.

J.         REFERENSI
Ade Yeti Nuryantini. 2004. Pandai Belajar Sains untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Bandung: Regina. (Halaman 42-43)

Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. (Halaman 43-45)

http://www.freewebs.com/evyanggraeny/FOTOSINTESIS.doc Diakses pada tanggal 24 Desember 2009.

S. Rositawaty dan Aris Muharam. 2007. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan alam untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat PerbukuanDepdiknas. (Halaman 31-35)

Warsiti, dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Pendidikan SD Program S1 PGSD. Surakarta: UNS.



PENUTUP

Alhamdulilah penulis ucapkan karena penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum pendidkan IPA ini dengan tepat waktu dan tanpa kendala yang berarti.
Dengan adanya tugas akhir ini penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam mengenai keterampilan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kembali kepada yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Semoga laporan praktikum pendidikan IPA ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

1 komentar:

  1. CV Bahagia Sukses Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor, vendor dan jual sewa berbagai macam jenis tenda dengan harga dan kualitas terbaik. Salah satu jenis yang kami sediakan adalah tenda industri / tenda roder.

    Penggunaan tenda ini sangat membantu perusahaan meningkatkan produktifitas dan efisiensi di bidang konstruksi gudang. Struktur tenda sangat kuat karena memakai rangka alumunium. Selain itu Pemilihan jenis tenda ini memiliki keunggulan seperti :

    Fleksibel
    Flesksibel dalam desain dan memudah dalam modifikasi sesuai dengan kebutuhan dilokasi.

    Cepat
    Kecepatan dan instalasi tenda sangat cepat sehingga anda tidak perlu mengorbankan produktifitas perusahaan, selain itu tidak memerlukan IMB (ijin mendirikan bangunan).

    Low Maintance
    Biaya perawatan yang kecil karena struktur menggunakan alumunium yang tahan terhadap karat.



    Tenda Roder ini mempunyai beberapa bentangan diantaranya 10, 15 dan 20 m. dengan panjang kebelakang dapat diexpand kelipatan 5 m hingga tak terbatas.

    Untuk Informasi pemesanan anda bisa mengubungi Telp/WA : 081316140397 Rahma.
    Office : Ruko Cendana Raya 15A Bwncongan indah, Karawaci - Tangerang.



    #tendamurah #sewatendamurah #jualtenda #jualtendamurah #jualsewatenda #jualsewatendamurah #tendamembran #tendahanggar #tendasarnafil #tendabazar #tendakerucut #tendagudang #tendajualan #tendadarurat #tendavaksin #tendaevent #tendaroder #tendapabrik #tendacafe #tendajabodetabek #tendatangerang #tendabogor #tendalaris #tendakerucut #tendapameran #tendakarnaval #tendavaksinasi #tendakerucut #tenda #jualtenda #jualtendajakarta



    https://tendagudangjakarta.blogspot.com/


    BalasHapus